makalah aspek produksi

 






ASPEK PRODUKSI


KELOMPOK 4

KETUA:
 FITRI NILA SARI (150810201064)
ANGGOTA:
- DELLI SAVIRA W.            (150810201045)
                                    - ROFIATUL KHOIROH I. (150810201103)
- ALFI WASILATUL K.       (150810201295)



PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2017



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “aspek produksi dalam study kelayakan bisnisdengan baik.
Kami menyusun makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah pendidikan agama islam, dan untuk menambah pengetahuan kami tentang bulan ramadhan yang terdiri dari perkara yang ada dalam bulan ramadhan tentang bulan puasa, hikmah bulan puasa serta keutamaannya.
               Kami menyadari makalah yang kami buat ini jauh dari sempurna, sehingga Kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari dosen dan teman-teman dalam penyusunan makalah ini, agar kedepannya jauh lebih baik lagi.
               Kami mohon maaf jika dalam penyusunan makalah ini ada kata-kata yang kurang berkenan. Semoga makalah yang kami susun ini bermanfaat  bagi masyarakat pada umumnya dan mahasiswa Universitas Negeri Jember pada khususnya.

Jember, Februari 2017
Penyusun



Daftar Isi
Cover.............................................................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................................... 2
Daftar Isi......................................................................................................................... 3
Bab 1 PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 4
1.2 Tujuan....................................................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah..................................................................................................... 5
Bab 2 PEMBAHASAN.................................................................................................
2.1 Masalah Manajemen Operasional............................................................................. 6
2.2 Masalah Proses Produksi dan Operasi...................................................................... 7
2.3 Rencana Kualitas...................................................................................................... 9
2.4 Pemilihan Teknologi................................................................................................. 11
2.5 Rencana Kapasitas Produksi..................................................................................... 12
2.6 Perencanaan Letak Pabrik......................................................................................... 13
2.7 Perencanaan letak Pabrik.......................................................................................... 14
2.8 Perencanaan Jumlah Produksi................................................................................... 17
2.9 Manajemen Persediaan............................................................................................. 17
2.10 Pengawasan Kualitas Produk................................................................................. 18
2.11 Penentuan Lokasi Proyek....................................................................................... 18
Bab 3 KESIMPULAN...................................................................................................
Kesimpulan..................................................................................................................... 22
Daftar Pustaka................................................................................................................ 23


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Studi kelayakan bisnis adalah studi untuk suatu investasi / bisnis untuk dinilai layak atau tidak untuk dijalankan karena investasi yang dimaksud nilainnya relatif besar cara penilaian dengan melakukan studi atau penelitian terhadap aspek-aspek investasi/bisnis salah satunya adalah aspek produksi. Aspek produksi seperti dilihat pada kapasitas produksi perhari, berkaitan juga dengan jenis mesin yang digunakan .
Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Dalam sistem produksi terjadi suatu proses transformasi nilai tmbah yang mengubah input bahan mentah menjadi output sebuah produk yang dapat dijual dipasar. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan diproduksikan dan perlu dilihat juga biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang,dalam produksi suatu barang atau jasa sangat penting dalam perencanaan layout agar dalam proses produksi barang ataupun jasa dapat berjalan sesuai yang dinginkan.
           
1.2  Tujuan
1.      Untuk mengetahui strategi produksi dan perencanaan produk.
2.      Untuk mengetahui rencana dalam hal jumlah produksi.
3.      Untuk mengetahui rencana pengendalian persediaan bahan bakudan barang jadi.

1.3  Rumusan Masalah
1.      Apa masalah manajemen operasional?
2.      Apa masalah proses produksi dan operasi?
3.      Apa Rencana Kualitas itu?
4.      Bagaimana Memilih teknologi?
5.      Apa rencana kapasitas produksi?
6.      Dimana rencana letak pabrik?
7.      Dimana perencanaan tata letak?
8.      Bagaimana perencanaan jumlah produksi?
9.      Bagaimana mengatur Manajemen persediaan?
10.  Bagaimana melakukan pengawasan kualitas produk?
11.  Dimana menentuka lokasi proyek?


12.   
BAB 2.  PEMBAHASAN
2.1         MASALAH MANAJEMEN OPERASIONAL
Masalah manajemen operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan,organisasi,staffing,koordinasi pengaharan dan pengawasan terhadap operasi perusahan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan (didalam perusahaan) untuk mengubah masukan menjadi keluaran,sehingga keluarannya akan lebih bermanfaat dari masukannya. Keluaran tersebut dapat berupa barang atau jasa. Tugas manajemen operasional di perusahaan adalah untuk mendukung manajemen dalam rangka pengambilan keputusan masalah-masalah produksi atau operasi.Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan,yaitu : masalah penentuan posisi perusahaan,masalah desain dan masalah operasional. Paparannya berikut ini.
1.      Masalah penentuan posisi perusahaan
Penentuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar keberadaan perusahaan sesusai dengan kebutuhan masyarakat,dan dapat dijalankan secara ekonomis,efektif dan efisien. Oleh karena itu,perlu diputuskan bagaimana hendaknya posisi perusahaan ditentukan. Keputusan itu meliputi,antara lain mengenai pemilihan strategi berproduksi,penentuan produk yang akan ditawarkan ke pasar,termasuk menentukan kualitasnya.
2.      Masalah desain
Masalah desain akan mencakup perancangan fasilitas operasi yang akan digunakan. Untuk mengatasi masalah ini,hendaknya dilakukan pengambilan keputusan dibidang rencana bangun (design). Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang,keputusan ini diantara lain meliputi: perencanaan letak pabrik, proses operasi,teknologi yang digunakan, rencana kapasitas mesin yang akan dipakai,perencanaan bangunan,tata letak (layout) ruangan, dan lingkungan kerja.
3.      Masalah operasional
Masalah operasional timbul biasanya pada saat proses produksi sudah berjalan. Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang,keputusan terhadap masalah operasional diantara lain: rencana produksi,rencana persediaan bahan baku,penjadwalan kerja pegawai,pengawasan kualitas dan pengawasan biaya produksi.


2.2         MASALAH PROSES PRODUKSI DAN OPERASI
Persoalan-persoalan dalam proses produksi atau operasi ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun persoalan-persoalan itu akan dipilah-pilah, dan disesuaikan dalam rangka studi kelayakan bisnis. Untuk proses manufaktur,persoalan-persoalan dalam proses tersebut dikelompokkan sesuai dengan masalah manajemen operasional diatas,sebagai berikut:
1.      Kelompok masalah posisi perusahaan,persoalan-persoalan utamanya adalah:
·         Pemilihan strategi produksi.
·         Pemilihan dan perencanaan produk.
·         Perencanaan kualitas.
2.      Kelompok masalah desain,persoalan-persoalan utamanya adalah:
·         Pemilihan teknologi.
·         Perencanaan kapasitas pabrik.
·         Perencanaan letak pabrik.
·         Perencanaan tataletak (layout) pabrik.
3.      Kelompok masalah operasional,persoalan-persoalan utamanya adalah:
·         Perencanaan jumlah produksi.
·         Manajemen persediaan.
·         Materials requirement planning.
·         Pengawasan kualitas produk.

A.           Pemilihan Strategi Produksi
Agar barang atau jasa yang akan diproduksi dapat memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya,didahului dengan suatu kegiatan penelitian,seperti penelitian pasar dan pemasaran. Contoh studi mengenai aspek pasar dan pemasaran telah dipaparkan pada bab terdahulu. Dari masukan penelitian pasar dan pemasaran ini, berikutnya akan ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk dibuat. Mengacu pada alternatif produk-produk ini,selanjutnya akan dikaji pula kaitannya dengan aspek-aspek yang lain,seperti aspek keuangan dan seterusnya.
B.            Pemilihan dan Perencanaan produk
Setelah beberapa alternatif ide produk tersaring,selanjutnya akan dikaji produk (beberapa produk) apa yang menjadi prioritas utuk diproduksi. Biasanya untuk menetapkan produk (produk-produk) tersebut akan dilakukan melalui tahapan-tahapan pekerjaan. Pada umumnya, tahapan itu meliputi:
a.             Penentuan ide produk dan seleksi
Seperti telah diketahui, bahwa ide produk dapat diciptakan atas masukan berbagai aspek,seperti pada aspek pasar dan pemasaran. Akan tetapi,ternyata masih banyak aspek lain yang dapat mendorong terciptanya ide produk,misalnya: atas dasar perkembangan teknologi,dan kebijakan-kebijakan internal perusahaan. Selanjutnya, seleksi ide produk juga dilakukan atas berbagai kriteria, misalnya: atas masukan dari penelitan pasar dan pemasaran,teknis dan keuangan. Pada intinya, aspek pasar dan pemasaran untuk mengetahui apakah ide-ide produk diperkirakan akan diterima pasar,aspek teknis berguna untuk mengetahui apakah perusahaan mampu membuat produk tersebut dengan segala sumber daya yang dimilikinya. Sedangkan untuk aspek keuangan, adalah menilai apakah produk tersebut jika dihasilkan akan mendatangkan keuntungan yang sesuai dengan harapan.
b.             Pembuatan desain produk awal
Dalam produk barang, gambaran desain awal akan lebih jelas bila dibandingkan dengan produk jasa. Dalam membuat desain produk awal ini,hendaknya dipertimbangkan hal-hal seperti: manfaat produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki barang agar menunjang manfaat-manfaatnya,desain,seni,dan estetika barang yang akan diproduksi. Desain produk awal ini akan ditindaklanjuti menjadi produk yang lebih mendekati sebenarnya.
c.              Pembuatan prototip dan pengujian
Khususnya pada produk barang yang akan diproduksi secara masal,pembuatan prototip menjadi begitu penting. Prototip produk yang dibuat sebagai produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat secara besar-besaran. Ia berguna untuk menilai kemampuan produk agar sesuai dengan standar yang telah diterapkan. Untuk produk jasa,pada umumnya dapat juga dibuat prototipnya,misalnya sistem komputer untuk aplikasi general ledger (akuntansi). Sebelum dijual,sistem komputer ini dibuat dulu contohnya. Sementara itu,pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah prototipnya ini sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika belum,masih dapat diperbaiki lagi,lalu diuji lagi dan seterusnya sehingga prototip ini sesuai dengan harapan. Akhirnya tercipatalah desain produk akhir yang siap untuk diimplementasikan.

d.             Implementasi
Tahap ini mencoba untuk menilai apakah produk yang sudah mulai diproduksi dan ditawarkan dipasar memiliki masa depan yang baik. Cara melakukan penilaiannya bermacam-macam salah satunya,dengan menggunakan preference matrix. Caranya produk dinilai melalui beberap kriteria yang dianggap penting. Lalu kriteria-kriteria ini diberi bobot kepentingannya. Selanjutnya,nilailah produk berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, misalnya dengan memberi bobot dengan skala minimal ordinal. Selanjutnya,carilah rata-rata skornya. Terakhir,bandingkan rata-rata skor itu dengan standar minimal yang telah ditentukan perusahaan. Jika nilainya diatas standar, maka dianggap bahwa produk berada pada kondisi sukses,minimal pada saat itu.
Jadi,proses desain merupkan proses berulang. Informasi baru yang diberikan oleh pemakai dapt dimanfaatkan guna menemukan cara-cara meningkatkan desain,misalnya dalam rangka penghematan biaya produksi ataupun untuk mencapai sasaran kualitas. Selanjutnya, berdasarkan desain yang ditetapkan tersebut,perencanaan proses manufaktur dilakukan dengan menetapkan rincian spesifikasi proses yang dibutuhkan serta urutannya secara cermat.
Perencanaan proses dapat bekerja dalam keterbatasan-keterbatasan peralatan yang tersedia,tetapi bila ,volume cukup besar dan desainnya stabil, perencanaan proses dapat mempertimbangkan pemakaian peralatan khusus termasuk proses-proses otomatis serta tataletak yang khusus pula.
2.3     RENCANA KUALITAS
Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen. Kualitas produk, baik yang berupa barang maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensi kualitasnya. Dimensi kualitasnya produk dapat dipaparkan berikut ini:
A.           Produk berupa barang
Menurut david garvin, yang kutip vicent gaspersz, menentukan dimensi kualitas barang dapat dilakukan melalui 8 dimensi seperti berikut ini
·         Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
·         Features, yaitu aspek performanci yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
·         Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang brhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu dan dalam kondisi tertentu pula.
·         Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan. Confirmasi merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.
·         Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang
·         Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang
·         Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan abadi dan refleksi dari prefensi individual.
·         Fit and finish, suatu sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas
B.            Produk jasa/ servis
Zeithaml et.al. mengemukakan 5 dimensi dalam menentukan kualitas jasa, yaitu :
·         Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang di tawarkan
·         Responsivenss, yaiturespons atau kesigapan kariyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi : kesigapan kariyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan kariyawan dalam menangani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.
·         Asurance, meliputi kemampuan kariyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberi kelayanan, keterampilan dalam informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang di tawarkan, dan kemampuan didalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan


Dimensi ini merupakan gabungan dari dimensi :
Ø Kompetensi (competence) artinya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan
Ø Kesopanan (cortesy) yang meliputi keramahan,perhatian dan sikap para karyawan.
Ø Kredibilitas (credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi dan sebagainya.
·           Empbaty, yaitu perhatian secara individual yang siberikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan keryawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya. Dimensi embaty ini merupakan penggabungan dari dimensi :
o    Akses (acess), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan perusahaan.
o    Komunikasi (comunication), merupakan kemampuan melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi pada pelanggan atau memperoleh masukan dari pelanggan .
o    Pemahaman pada pelanggan (understanding  the customer), meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
·           Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan, komunikasi dan penampilan karyawan.
2.4         PEMILIHAN TEKNOLOGI
Pilihan teknologi untuk berproduksi pada dekade milenium baru saat ini, baik untuk produk barang maupun jasa, telah dan sedang berkembang terus sesuai dengan kemajuan jaman. Hendaknya, kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Akan tetapi, selain keuntungan-keuntungan, juga terdapat kelemahan-kelemahan atas perkembangan teknologi ini misalnya teknologi tersebut belum tentu cocok dengan lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan eksternalnya. Implikasi strategis pengolahan teknologi yang efektif telah ditunjukkan oleh misalnya perusahaan kodak. Dengan mencadangkan cadangan riset dan pengembangan yang lebih dari rata-rata perusahaan sejenis dalam rangka menghasilkan produk baru, dan inovasi proses yang dilakukannya, telah menempatkan ia pada posisi sebagai leader dalam industri kamera.
Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilihpun perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai misalnya adalah sengan mengetahui seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan dimanfaatkan ekonomi yang diharapkan. Beberapa kriteria lainnya adalah kesesuaian dengan bahan mentah yang dipakai, keberhasilan pemakaian teknologi ditempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan.
2.5         RENCANA KAPASITAS PRODUKSI.
Kapasitas di definisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu . Kapasitas dapat di lihat dari sisi masukan (input) atau keluaran (output) perhatikan contoh berikut ini. Kapasitas dari masukan (input) misalkan adalah: kapasitas perguruan tinggi dapat di lihat dari kemampuannya untuk menampung mahasiswa; kapasitas mesin di dasarkan pada jam kerja operasi perharinya. Kapasitas dari pengeluaran (output) misalnya adalah: pabrik tempe,di ukur kemampuannya menghasilkan tempe atau kapasitas buruh pabrik rokok di ukur dengan kemampuannya menghasilkan batang-batang rokok . Rata-rata penggunaan kapasitas dapat di ukur dengan persentase pemakaian kapasitas untuk berproduksi di bagi dengan kapasitas yang tersedia. Jika masih tersedia cadangan kapasitas ia di sebut sebagai capacity cusbion.
Rencana kapasitas produksi dalam rangka study kelayakan aspek teknis dan teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem antara lain:
a.              SKALA EKONOMI
Dengan faktor ini kapasitas yang di pilih adalah yang memiliki biaya perunit yang paling rendah. Akan tetapi, cara ini memiliki kelemahan-kelemahan, seperti: waktu pengembalian modalnya berjangka panjang, akibatnya produk menjadi kurang fleksibel untuk di sesuaikan dengan selera konsumen.
b.             FOCUSED FACILITIES
Dengan kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem skala ekonomi di atas maka muncullah sistem focused facilities, dimana cara mempertahankan volume produk yang tinggi di ganti dengan penyediaan produk yang telah di sesuaikan dengan kebutuhan.
Selain itu, dalam perencanaan kapasitas produksi terdapat dua ekstrim strategi. Pertama,strategi ekspansi, strategi ini lebih bersifat proaktif. Contoh kerjanya adalah dengan melakukan penelitian pasar untuk mengetahui apakah untuk waktu yang akan datang permintaan pasar atas produk akan meningkat atau sebaliknya, sehingga kapasitas produksi harus di tambah atau di kurangi. Sedangkan, cara kedu, dilakukan strategi wait and see dimana cara ini di lakukan, jika permintaan produk sudah yakin benar meningkat atau tidak meningkat.
2.6     PERENCANAAN LETAK PABRIK
A.      Bagi perusahaan manufaktur
          Letak pabrik sebagai tempat proses produksi perlu di analisis secara saksama karena sangat berpengaruh terhadap banyak aspek, seperti biaya. Murah atau mahalnya harga produk tergantung pula pada letak pabrik karena jarak berpengaruh terhadap harga di pasar. Renteran akibat lainnya adalah masalah kemampuan bersaing di pasar, yang ujung-ujungnya akan mempengaruhi yang di hasilkan.
Dalam suatu study kelayakan bisnis, pilihan letak pabrik hendaknya dapat di kaji dari beberapa faktor,.hasil kajian kelak akan di analisis lagi untuk mencapai keputusan akhir dimana pabrik akan di dirikan. Faktor-faktor utama yang perlu di perhatikan adalah:
1.      Tata letak potensial atau pasar sasaran yang akan di jadikan tempat produk di jual. Mendirikan pabrik di dekat pasar sasarannya. Dalam hal-hal tertentu, akan sangat menguntungkan walaupun dari sisi lain dapat merugikan.
2.      Letak bahan baku utama. Mendirikan pabrik dekat dengan pusat bahan baku akan menguntungkan. Walaupun sudah tentu memiliki kekurangan-kekurangan.
3.      Sumber tenaga kerja. Jika sumber tenaga kerja dekat dan mudah di dapat di sekitar pabrik , proses SDM akan sangat terbantu.
4.      Sumber daya seperti air, kondisi udara,tenaga listrik di sekitar pabrik adalah penting bagi proses produksi agar tidak terganggu, sehingga faktor-faktor ini perlu di pertimbangkan secara saksama.
5.      Fasiltas transportasi yang memadai. Untuk memindahkan bahan baku ke pabrik, dan dan memindahkan hasil produksi dari pabrik ke pasar.
6.      Fasilitas untuk pabrik seperti pengadaan onderdill untuk kendaraan, serta fasilitas untuk karyawan seperti pasar, apotik praktek dokter, dan seterusnya yang perlu di kaji.
7.      Lingkungan masyrakat sekitar yang akan mempengaruhi. Aktivitas pabrik baik secara positif maupun negatif. Oleh karena itu, sebelum pabrik di dirikan perlu di kaji dampak positif maupun negatif. Keberadaan pabrik bagi lingkungan masyrakat di sekitar pabrik.
8.      Peraturan pemerintah. Misalnya dalam hal kawasan berikat dan AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan) perlu di perhatikan berkenaan dengan kajian aspek teknis atau teknologi ini. ( lebih lengkap perihal AMDAL dapat di lihat dari aspek lingkungan.

B.      Bagi perusahaan jasa
Letak lokasi fasilitas jasa dapat di bagi dua macam. Pertama pelanggan datang ke lokasi fasilitas jasa , seperti pasien mendatangi tempat praktek dokter. Kedua, penyedia jasa mendatangi konsumen, seperti mobil pemadaman kebakaran mendatangi lokasi kebakaran . Penentuan lokasi fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal. Antara lain: mudah dan dapat di akses oleh komsumen tempat parkir yang memadai. Kesesuaian dengan tempat lokasi pesaing, dan izin kepada pihak yang berwenang.
2.7       PERENCANAAN LETAK PABRIK
A.           Bagi industri manufaktur.
Bagi perusahaan manufaktur. Paling tidak ada jenis tempat yang perlu di atur layoutnya, yaitu pabrik,kantor dan gudang . Paparannya adalah sebagai berikut:
Tata letak pabrik. Tata letak (layout) untuk industri manufaktur antara lain pabrik. Tata letak di sebut juga tataruang. Artinya penempatan fasilitas-fasilitas yang dapat di pakai di dalam pabrik seperti letak mesin-mesin, letak alat-alat produksi lajur pengangkutan barang dan seterusnya. Letak fasilitas-fasilitas tersebut harus di kaji agar proses produksi dapat di jalankan secara efisien.
Faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan dalam menyusun layout untuk pabrik yaitu:
1.      Sifat produk yang di buat. Jelas bahwa produk yang di buat berupa benda padat akan berbeda dengan benda cair dalam hal layoutnya.
2.      Jenis proses produksi. Proses produksi yang di lakukan dengan proses continous berbeda dengan yang intermittent.
3.      Jenis barang serta volume produksi yang di hasilkan.
4.      Jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya.
5.      Keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas untuk mengantisipasi perubahan-perubahan proses di kemudian hari.
6.      Aliran barang dalam proses produksi.hendaknya sedemikian rupa sehingga tidak saling menghambat atau mengganggu.
7.      Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja hendaknya juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja.
8.      Letak mesin dan fasilitas lain hendaknya juga memperhatikan kemudahan-kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan.
Tata letak kantor. Selain pabrik perusahaan manufaktur juga memiliki kantor. Tataletak kantor hendaknya di sesuaikan dengan besar/kecilnya investasi. Selain itu, tataletak harus di rancang dengan memperhatikan kemudahan dalam berkomunikasi, fleksibilitas pemakaian ruanga. Struktur organisasi yang di tetapkan, serta bentuk layanan yang di laksanakan secara rutin.
Tataletak gudang. Gudang sebagai tempat penyimpanan bahan baku maupun barang jadi, hendaknya juga di atur layoutnya. Hal hal utama yang perlu di cermati dalam penyusunan tataletak gudang antara lain besar atau kecilnya nilai investasi bahwa tataletak gudang hendaknya dapat memudahkan aktivitas bongkar muat barang, juga harus fleksibel untuk memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang di simpan berkurang atau tambah. Juga, layout gudang perlu memperhatikan masalah keselamatan barang di gudang serta lingkungan dan keselamatan kerja di dalam gudang.
B.            Bagi industri jasa.
Tataletak (layout). Tataletak fasilitas jasa yang tersedia akan berperpengaruh pada persepsipelanggan atas kualitas suatu jasa. Jadi, persepsi pelanggan terhadap suatu jasa dapat di pengaruhi oleh suasana yang di bentuk oleheksterior fasilitas jasa tetsebut, sehingga tataletak dan lingkungan tempat penyampaian jasa menjadi penting untuk di perhatikan.
Unsur-unsur yang perlu di perhatikan dalam tataletak fasilitas jasa meliputi:
Pertimbangan spasial. Maksutnya adalah aspek-aspek seperti simetri,proporsi,tekstur,warna,dan lain-lain hendaknya di pertimbangkan, di kombinasikan,dan di kembangkan untuk memancing respons intelektual maupun emosional dari pemakai atau orang yang melihatnya.
Peremcanaan ruangan. Unsur ini mencakup perancangan interior dan arsitektur, seperti penempatan prabotan dan pwrlwngkapanannya dalam ruangan. Desain aliran sirkulasi dan lain-lain.
Perlengkapan/perabotan. Unsur ini memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai sesuatu yang menunjukann status pemilik atau penggunanya.
Tatacahaya. Unsur ini selain berfungsi sebagai penerang ruangan,hendaknya juga di perhatikan aktivitas-aktivitas apa saja yang di lakukan di ruangan tersebut agar sesuai dengan persepsi penyedia jasa dan pelanggan mereka.
Warna. Banyak orang yang menyatakan bahwa warna memiliki bahasanya sendri, dimana warna dapat menggerakkan perasaan dan emosi. Sehingga, pemikihan warna di dalam ruangan menjadi penting.
Pesan-pesan yang di sampaikan secara grafis. Aspek yang penting dan saling terkait dalam unsur ini adalah penampilan visual,penempatan,pemilihan bentuk perwajahan lambang atau tanda yang di gunakan untuk maksut tertentu (misalnya penunjuk arah/tempat, keterangan/informasi, dan sebagainya).
DESAIN FASILITAS JASA
Dalam industri jasa, desain dan tata letak fasilitas jasa erat hubungannya dengan pembentukan persepsi pelanggan, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggan. Misalnya, pelanggan yang ingin mencari kenyamanan suasana dlam menikmati hidangan restoran akan lebih menyukai restoran yang desainnya menarik. Ada beberapa faktor utama yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa, seperti :
Ø  Sifat dan tujuan perusahaan jasa itu sendiri, karena hal ini akan menentukan berbagai persyaratan desainnya.
Ø  Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang/tempat dimana saja jasa akan ditawarkan
Ø  Fleksibilitas desain apabila volume permintaan yang berubah-ubah dan spesifikasi jasa yang cepat berkembang
Ø  Faktor estetis, penataan yang rapi dan menarik pada fasilitas jasa dpata meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap suatu jasa
Ø  Masyarakat dan lingkungan sekitar fasilitas jasa berpengaruh terhadap perusahaan, bai secara positif maupun negatif diliat dari sisi perusahaannya
Ø  Biaya konstruksi dan operasi serta sumberdaya lain
2.8     PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI
Aktivitas produksi hendaknya direncanakan dengan baik agar jumlah produksi yang dihasilkan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Dalam industri manufaktur, ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi jumlah produksi perusahaan yang baisanya dijadikan sebagai pembatas bagi jumlah produksi yang dihasilkan, faktor-faktor tersebut adalah :
1.      Permintaan, jumlah permintaan konsumen dapat diperkirakan dengan cara seperti yang telah dipaparkan dalam bab mengenai aspek pasar dan pemasaran didepan.
2.      Kapasitas pabrik, jumlah permintaan hanya dapat disediakan berdasarkan pada kapasitas yang dimiliki oleh mesin-mesin yang tersedia
3.      Model kerja , kemamouan modal kerja dalam membiayai produksi hendaknya tersedia sesuai dengan kebutuhannya
4.      Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya juga berperan dalam perencanaan jumlah produksi
Didalam perencanaan jumlah produksi diperlukan metode-metode . beberapa metode untuk perencanaan jumlah produksi antara lain :
1.      Metode break-even point
2.      Metode marginal cost dan marginal revenue
3.      Metode linier programming
2.9       MANAJEMEN PERSEDIAAN
            Persediaan barang biasanya digunakan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat secara tajam, atau untuk mensuplai kekurangan bahan baku. Persediaan barang yang tidak lancar akan mengurangi jumlah barang jadi yang dapat di hasilkan. Jumlah persediaan barang hendaknya sesuai dengan kebutuhan, yakni jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Hal-hal pokok yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan antara lain adalah sebagai berikut:
1.             Penentuan jumlah order. Secara sederhana, menentukan jumlah order setiap kali melakukan pesanan dapat menggunakan bermacam-macam model.
2.             Savety stock. Secara sederhana, penentuan jumlah barang sebagai persediaan untuk pengamanan perlu di analisis agar ia tidak berlebihan atau kekurangan.
3.             Inventory system. Sistem ini adalah suatu cara untuk menentukan bagaimana dan kapan suatu pembelian dilakukan untuk mengisi persediaan barang.
4.             Materials recuirement planning. Sistem perencanaan material, berbeda dengan sistem EOQ yang bersifat reaktif, ia lebih bersifat proaktif, sehingga perencanaan kedepan merupakan intinya.
2.10   PENGAWASAN KUALITAS PRODUK
Kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan suatu kesatuan karakteriktis produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, manufaktur dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat memenuhi harapan-harapan para konsumen. Untuk memahami kualitas, dapat digunakan trilogi manajerial yang meliputi perencanaan, perbaikan dan pengendalian, trilogi yang sama dapat juga di terapkan pada bidang kualitas. Paparannya:
Perencanaan kualitas, aktivitas ini merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk memenuhi keinginan konsumen, yang terdiri dari langkah langkah sebagai berikut:
·         Menentukan siapa konsumennya.
·         Menentukan apa kebutuhan atau keinginan konsumen.
·         Mengembangkan produk dan kualitas yang sesuai.
·    Mengembangkan proses sebagai pedoman bagian operasi/produksi.
Pengendalian kualitas. Aktivitas ini di lakukan pada tahap operasi, langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
·         Evaluasi performansi aktual.
·         Membandingkan performansi aktual dengan sasaran yang di renncanakan.
·         Mengambil tindakan terhadap penyimpangan.
Perbaikan kualitas. Aktifitas ketiga dari trilogi ini untuk mencapai tujuan yang lebih baik daripada sebelumnya.
2.11     PENENTUAN LOKASI PROYEK
Lokasi yang akan dipilih sebaiknya telah diteliti dari aspek hukum,sosial ekonomi dan budaya masyarakatnya terlebih dahulu sehingga dikemudian hari tidak ada kendala yang menyebabkan gagalnya pembangunan proyek.Untuk menentukan lokasi proyek yang strategis banyak faktor yang harus dipertimbangkan baik primer maupun sekunder. Faktor primer yang secara teknis dipertimbangkan antara lain sebagai berikut :
·         Ketersediaan bahan baku utama dan pembantu.
·         Ketersediaan tenaga kerja langsung.
·         Ketersediaan sarana transportasi.
·         Ketersediaan sarana telekomunikasi air, dan tenaga listrik.
·         Kedekatan dengan letak pasar yang dituju.
Sedangkan faktor sekunder mencakup :
·         Iklim dan keadaan tanah.
·         Kemungkinan pengembangan dimasa yang akan datang.
·         Strategi kebijakan pemerintah.
Tentunya pertimbangan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat meminimumkan biaya-biaya yang diakibatkan oleh keputusan terpilihnya lokasi tertentu. Biaya-biaya tersebut meliputi :
·         Biaya pembangunan gedung
·         Biaya pengadaan peralatan lainnya serta kebutuhan modal kerjanya

1.             Jenis data data dan sumber data
Jenis data dari serangkaian faktor-faktor yang akan dikaji tersebut dapat berwujud kuantitatif  dan kualitatif. Wujud data kuantitatif mencakup jumlah dan biaya bahan baku utama dan pembantu,jumlah dan biaya tenaga kerja langsung,biaya transportasi,biaya pengadaan sarana telekomunikasi,air dan listrik serta harga bangunan dan peralatanyang akan dibutuhkan. Data kualitatif mencakup kualitas sarana transportasi, kondisi iklim dan strategi kebijakan pemerintah. Untuk memperoleh data tersebut dapat bersumber intern pemrakarsa maupun ekstern. Data dari sumber intern adalah data yang telah dimiliki oleh si pemrakarsa sebelum rencana pembangunan proyek ditentukan pada alternatif-alternatif tertentu. Sumber ekstern dapt berasal dari para rekanan bisnis ,instansi pemerintah dan lain sebagainya.

2.             Teknik pengambilan dan analisis data
Untuk menggali berbagai data yangdibutuhkan tersebut bisa dilakukan secara  observasi ke lokasi-lokasi yang akan dipilih khususnya untuk data mengenai tersedianya bahan baku utama dan bahan baku pembantu, sarana transportasi, komunikasi, listrik, tersedianya air dan lain sebagainya. Disamping itu dapat dilakukukan dengam teknik dokumentasi dari berbagai sumber yang telah dimiliki data yang relevan untuk kajian ini. Setelah selurug data tersebut  terkumpul selanjutna dilakukan analisis data untuk menentukan kelayakannya. Teknik analisis yang digunakan untuk pembahasan adalah metode kualitatif subyektif penilaian alternatif lokasi dan metode perbandingan biaya dan metode transportasi.
a.       Metode kualitatif subyektif penilaian alternatif lokasi
Didalam metode ini,semua faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi proyek akan diberikan penilaian sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing alternatif daerah yang akan dipilih. Faktor-faktor tersebut akan dinilai dengan kategori “skala likert”. Dalam skala ini setiap kategori akan diberi skor dan diranking setiap kategori,misalnya, kategori sangat baik,baik,cukup,kurang dan kurang sekali masing-masinh diberis skor 5,4,3,2,1.
b.      Metode perbandingan biaya
Untuk menerapkan metode ini data tentang biaya tetap dan biaya variabel masing-masing lokasi (daerah) yang akan dipilih harus tersedia. Perbandingan biaya-biaya tersebut dapat dilakukan dengan cara membandingkan berdasarkan pada tingkat kapasitas yang diinginkan untuk memberikan ilustrasi sederhana.
c.       Metode Transportasi
Menurut Hani Handoko (1993 : 77) metode transportasi adalah suatu teknik riset operasi yang dapat sangat membantu dalam pembuatan keputusan lokasi pabrik atau gudang. Dalam penerapan metode ini acapkali hanya mempertimbangkan biaya trasportasi atau pengangkutan, sehingga jika lokasi pabrik yang berbeda menghasilkan biaya-biaya berbeda kesulitan dalam menganalisisnya.
B. Penetuan Model Bangunan
            Penentuan model bangunan seyogyanya disesuaikan dengan jenis aktivitas perusahaan. Disamping itu berbagai faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan model bangunan adalah :
·         Biaya-biaya
·         Keamanan dan kenyamanan
·         Kebutuhan ruangan
·         Sistem komunikasi
C. Pemilihan mesin, Peralatan lain dan Teknologi
            Pemilihan mesin dan peralatan serta teknologi yang akan diterapkan dewasa ini hampir tidak dapat dipisahkan. Artinya, pengadaan mesin dan peralatan satu paket bersama teknologi yang akan diterapkan. Beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam kaitannya dengan pemilihan mesin dan peralatan, selain kesesuaiannya dengan teknologi yang diterapkan adalah sebagai berikut :
·         Tersedianya pemasok
·         Tersedianya suku cadang
·         Kemampuan (kapasitas)
·         Kualitas dan taksiran umur kegunaan
            Sementara itu pedoman umum yang dapat di gunakan dalam kaitannya dengan pemilihan jenis teknologi adalah seberapa jauh tingkat manfaat ekonomi yang di harapkan yang di dasarkan pada derajat mekanisme yang diinginkan. Di samping itu biasanya suatu produk dapat diproses melalui lebih dari satu cara, sehingga ketepatan pemilihan teknologi sangat di perlukan. Beberapa kriteria lain antara sebagai berikut:
a.       Kemampuan tenaga kerja dalam mengimplementasikan teknologi.
b.      Kesesuaian dengan bahan baku yang di gunakan dalam proses produksi.
c.       Keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain.
d.      Kemungkinan untuk mengantisipadi alih teknologi lanjutan.
1.             Jenis data dan sumber data.
Sesuaian dengan uraian di atas maka jenis data yang di butuhkan adalah data kualitatif yang bersumber dari ekstern perusahaan. Sumber data bias berasal dari para rekaman bisnis, konsultan dan lain sebagainya.
2.             Teknik pengambilan dan analisis data.
Beberapa teknik pengambilan data yang dapat di gunakan waktu menggali data adalah observasi,dokumentasi dan kuisioner. Sementara itu untuk menganalisis data dengan teknik deskriptif kualitatif komparatif.


BAB 3. KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dalam mendirikan sebuah usaha perlu adanya sistem teknis yang mendukung proses kegiatan perusahaan mulai dari penentuan lokasi usaha yang dekat dengan bahan baku, tata letak pabrik yang aman dengan lingkungan sekitar. Sementara itu dalam menentukan layout yang terpenting adalah dapat memenuhi tujuan utamanya yaitu optimalisasi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan oleh sistem produksi menjadi maksimum.Pemilihan teknologi yang bagus sangat mendukung proses produk dan persediaan bahan baku. seperti dilihat pada mesin produksi yang digunakan sesuai apa tidaknya. pemilihan mesin peralatan dan teknologinya harus ada kesesuaian.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Husein Umar.(1997).Studi Kelayakan Bisnis.Jakarta.Gramedia.

Drs, Suratman,M.Si. Study Kelayakan Proyek.Jakarta.

Komentar

  1. Stilletto Titanium Hammer & Chrome - TITanium-arts
    “Stahltto”, the world's first genuine steel where is titanium found and chrome-plated hammer & chromium. Rating: 3.7 · ‎2 cost of titanium reviews titanium tube · titanium white octane blueprint ‎$19.99 titanium hair · ‎In stock

    BalasHapus

Posting Komentar